7 Tipe Wawancara Kerja dan Cara Menghadapinya

Diperbarui 09 Jan 2024 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Wawancara kerja adalah salah satu tahap melamar kerja yang perlu kamu lewati. Dalam tahap ini, kamu perlu menunjukan kemampuan kamu agar perekrut yakin terhadap performa kamu saat kerja nantinya. Dengan menunjukan kemampuan kamu, perekrut dapat dengan mudah menganalisis cocok atau tidaknya kamu dengan pekerjaan yang ditawarkan. Kamu juga bisa saja dipercayai menjabat di posisi yang lebih tinggi jika menurut perekrut kamu memiliki potensi lebih saat proses wawancara kerja.

    Baca Juga: Kesan Pertama yang Baik ketika Wawancara: Apa sih, Rahasianya?

    Oleh karena itu, perlu adanya persiapan wawancara kerja agar perekrut semakin yakin dengan diri kamu. Namun, persiapan apa saja yang perlu kamu lakukan sebelum wawancara kerja? Berikut 7 tipe wawancara kerja dan cara menghadapinya.

    1. Wawancara kerja tradisional

    Jenis wawancara kerja ini tak lain dari wawancara kerja langsung dengan perekrut. Kamu akan diberikan beberapa pertanyaan oleh perekrut yang jawabannya dapat menentukan impression perekrut terhadap kemampuan kamu. Kamu perlu mempersiapkan diri kamu dengan membuat poin apa saja yang ingin kamu tonjolkan saat proses wawancara kerja. Pastikan kamu menceritakan pengalaman profesional kamu yang dapat membantu kamu bekerja di posisi yang ditawarkan.

    Pada saat proses wawancara kerja ini, perekrut akan memberikan kesempatan untuk kamu bertanya balik. Selain untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaanmu seputar perusahaan, manfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan citra diri kamu. Kamu dapat menanyakan pertanyaan seputar pekerjaan, budaya perusahaan dan, yang terpenting, tahapan selanjutnya.

    2. Wawancara kerja via telepon

    Wawancara kerja ini biasanya dilakukan untuk memastikan apakah performa kamu saat wawacara via telepon dapat meyakinkan perekrut untuk melanjutkan wawancara face-to-face. Bukan berarti kamu dapat menyepelekan wawancara kerja via telepon, tentu diperlukan persiapan agar wawancara kerja via teleponmu sukses.

    wawancara via telepon

    Keuntungan dari wawancara kerja via telepon adalah rekruter tidak dapat melihat yang kamu lakukan. Manfaatkan hal ini dengan persiapan yang matang. Kamu dapat menulis poin apa yang akan kamu tonjolkan, hingga mencatat pernyataan dari perekrut. Kamu juga perlu menghindari kesalahan teknis seperti telepon terputus karena baterai handphone-mu habis, atau lingkungan yang terlalu berisik. Saat proses ini, kamu diharapkan untuk menjadi pendengar yang baik bagi perekrut. Jadi, jangan langsung menjawab tapi gunakan sedikit waktu menyerap pertanyaan mereka sambil memikirkan jawaban yang meyakinkan.

    Baca Juga: 4 Cara Sukses Wawancara melalui Telepon

    3. Wawancara kerja via Skype

    Pada umumnya, jenis wawancara kerja ini sangat mirip dengan wawancara kerja telepon. Dengan fitur video calling yang disediakan Skype, kamu dan perekrut dapat dengan mudah berinteraksi melalui video call. Kamu tetap dapat melakukan persiapan seperti wawancara kerja via telepon. Catat di aplikasi laptop kamu beberapa poin penting dari proses wawancara kerja.

    Kamu juga perlu mempersiapkan diri dalam video call. Misalnya dengan tetap memperhatikan body gesture kamu, tetap terlihat fokus saat proses wawancara, hingga menjaga intonasi saat bicara. Selain itu, kamu juga perlu memastikan persiapan teknis dengan matang. Pastikan kamu memiliki jaringan internet yang cukup kuat untuk melakukan video call agar tidak terhambat dalam berinteraksi. Kamu juga perlu memperhatikan kondisi lingkungan di sekitar, pastikan tidak ada yang mengganggu kamu dalam proses video call.

    4. Wawancara kerja kelompok

    Jenis ini jarang dilakukan, namun biasanya perusahaan melakukan wawancara kerja kelompok ini pada posisi yang membuka banyak lowongan, seperti sales dan magang. Dalam hal ini, kamu kesempatan besar untuk menonjolkan diri di antara peserta wawancara lainnya. Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk menonjolkan diri. Salah satunya adalah dengan memulai pembicaraan dengan peserta wawancara kerja lainnya. Dengan hal ini rekruter dapat memberi penilaian lebih.

    Kamu juga perlu meninggalkan kesan yang baik untuk perekrut. Pastikan perekrut mengingat kamu setelah proses wawancara kerja selesai. Kamu dapat memulainya dengan bicara berdasarkan tujuan kamu mendaftar untuk posisi tersebut. Pastikan tujuan kamu tersampaikan kepada perekrut. Selain dari penampilan kamu, perekrut akan menginat kamu dari jawaban kamu. Untuk itu fokus pada proses wawancara kerja, dengarkan baik-baik apa yang disampaikan perekrut. Hal kecil ini biasanya diabaikan orang lain karena mereka terlalu sibuk mempersiapkan diri.

    4. Wawancara kerja saat career fair

    Saat career fair berlangsung, tak jarang beberapa peserta punya berkesempatan untuk mendapatkan wawancara langsung. Pada jenis wawancara kerja ini, kamu tidak punya waktu untuk mempersiapkan diri dengan baik. Namun, hal itu bukan jadi alasan untuk tidak mempersiapkan diri sama sekali.

    interview tips

    Kamu dapat mempersiapkan diri dengan melakukan riset kecil tentang perusahaan, deskripsi pekerjaan, hingga kemampuan yang dibutuhkan. Setelah itu, kamu dapat menyusun apa saja yang poin yang perlu kamu tonjolkan serperti kemampuan, pengalaman, hingga latar belakang kamu. Pastikan body gesture kamu meyakinkan perekrut bahwa kamu mempersiapkan wawancara kerja ini. Di akhir proses wawancara, kamu dapat menanyakan hal-hal yang membuat kamu kurang yakin. Manfaatkan kesempatan ini dengan menyanyakan hal yang membuat kamu terlihat profesional.

    5. Wawancara kerja dengan tes

    Tak sedikit proses wawancara kerja yang melakukan tes kepada peserta wawancara. Tujuan dari tes tersebut adalah agar perekrut dapat melihat langsung kemampuanmu. Untuk itu, kamu perlu mempertajam kemampuan yang kamu perlukan untuk pekerjaan yang kamu lamar. Selain ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan agar test wawancara kerja kamu berjalan lancar.

    wawancara kerja

    Salah satunya adalah dengan bertanya. Bertanya jika ada hal yang kurang meyakinkan untuk kamu adalah hal yang wajar. Namun, kamu perlu perhatikan lagi poin yang akan kamu tanyakan terlebih dahulu pastikan jangan menanyakan hal yang sudah diberikan informasi. Jika kamu ingin memperluas kemampuan mu hal yang perlu kamu lakukan adalah banyak berlatih. Dengan banyak berlatih kemampuanmu akan berkembang lebih jauh dibandingkan jika kamu hanya mempelajari teorinya saja.

    6. Wawancara kerja saat makan siang

    Jenis wawancara kerja ini cukup sering dilakukan rekruter. wawancara saat makan siang ini biasanya dilakukan setelah wawancara face to face sebelumnya. Tujuannya adalah perekrut dapat mengetahui lebih dalam mengenai diri kamu saat kamu sedang tidak dalam ruang lingkup kerja. Biasanya wawancara ini bersifat semi formal dan mungkin saja hanya bersifat ngobrol.

    Jangan khawatir jika perekrut mengajak kamu untuk wawancara kerja di restoran yang harganya tidak sesuai dengan bujet kamu, karena perekrut lah yang akan membayar makan siangmu. Untuk itu, ada tips dalam memilih menu makan siangmu saat proses wawancara kerja. Kamu tentunya harus memilih makan siang yang mudah untuk dimakan seperti tidak mengandung banyak saus agar kamu tidak perlu sering sering membersihkan mulutmu, atau makanan yang berbau menyengat. Jika perekrut yang memilih restoran kamu dapat meminta rekomendasinya.

    Kamu juga dapat melakukan persiapan diri dengan membaca buku yang dapat memberikan kamu informasi tambahan mengenai pekerjaan yang kamu lamar. Dengan membaca kamu dapat menambah ilmu yang dapat kamu implementasikan saat kamu wawancara kerja hingga bekerja nantinya.

    Baca Juga: Hindari 5 Kesalahan Fatal ini Ketika Interview

    Selain memberikan tips untuk mengembangkan karier kamu, Glints menawarkan kesempatan kamu untuk mengembangkan karier mu di berbagai bidang pekerjaan internship, part-time, full-time. Sign up di Glints sekarang dan kembangkan kariermu.

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 1.5 / 5. Jumlah vote: 2

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Artikel Terkait