Kerja Keras tanpa Menjadi Workaholic? Ini Caranya!

Diperbarui 13 Apr 2022 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Dalam mengejar kariermu, mungkin ada banyak pekerjaan yang harus kamu selesaikan dan kamu dituntut untuk bekerja keras mengejar hal tersebut, sampai-sampai kamu tidak menyempatkan diri untuk berhenti dan bernapas sejenak dari seluruh kesibukan yang ada.

    Baik halnya untuk memiliki ambisi dan kegigihan, namun jangan sampai ambisimu untuk membangun kariermu menjadikanmu seorang workaholic. Berikut beberapa cara untuk menjadi seorang pekerja keras yang tidak workaholic!

     Baca juga: 7 Cara Ampuh Manajemen Stres karena Pekerjaanmu

    Ber-refleksilah, apakah kamu seorang workaholic?

    workaholic

    © forbes.com

    Banyak pekerja keras tidak menyadari bahwa diriya adalah seorang workaholic. Padahal, tahapan pertama untuk bekerja keras tanpa menjadi seorang workaholic, adalah untuk menyadari keadaan diri kita sendiri.

    Untuk menghindari dirimu dari menjadi seorang workaholic, kamu butuh merefleksikan dirimu terlebih dahulu. Tanyakan beberapa pertanyaan kepada dirimu sendiri. Seperti:

    • Berapa jam yang kamu habiskan untuk mengerjakan pekerjaanmu dalam sehari?
    • Apakah kamu mengorbankan waktu luangmu di akhir pekan untuk bekerja?
    • Pernakahkah teman kantormu menegur kamu mengenai kebiasaan bekerjamu?
    • Bagaimana perasaanmu saat harus jauh dengan pekerjaan? Apakah kamu merasa seperti ada yang janggal?

    Beberapa pertanyaan di atas dapat kamu tanyakan kepada dirimu sendiri dan usahakan untuk menjawab dengan jujur agar kamu dapat mengetahui dirimu sendiri, dan menemukan cara untuk mengeluarkan dirimu dari kebiasaan menjadi seorang workaholic. Selain itu, kamu juga dapat mencari tahu apakah dirimu seorang workaholic atau bukan melalui 7 tanda-tanda berikut.

    1. Kamu mulai berpikir, kapankah kamu dapat meluangkan waktu untuk bekerja.
    2. Kamu bekerja lebih lama dari waktu yang sebenarnya dibutuhkan.
    3. Keputusanmu untuk bekerja membuat kamu merasa tidak bersalah, percaya diri, dan tidak depresi.
    4. Teman-teman kerjamu berusaha mengingatkan kamu mengenai kebiasaan bekerjamu, namun kamu tidak mendengarkannya.
    5. Kamu merasa tertekan jika dijauhkan dari pekerjaanmu.
    6. Hobi, kegiatan di waktu luang, bahkan olahraga kamu abaikan.
    7. Pekerjaanmu mulai mengganggu kesehatan.

    Bila kamu menemukan dirimu di antara 7 keadaan di atas, maka kamu harus segera mencari cara untuk keluar dari keadaan tersebut.

    Ada banyak hal yang dapat kamu kejar di luar pekerjaanmu

    workaholic

    © pnrstatusirctc.in

    Apakah menjadwalkan conference call di hari Minggu setimpal dengan yang akan kamu dapatkan?  

    Membangun karier di tempat kamu bekerja memang penting. Namun, menjaga hubungan dengan keluarga dan orang-orang yang kita cintai juga sama pentingnya. Usahakan untuk tidak menjawab panggilan masuk yang berhubungan dengan kantor, apalagi mengerjakannya. Berada di dekat orang-orang terdekatmu merupakan salah satu hal untuk membuatmu tetap “waras” dan termotivasi saat bekerja, ketimbang menjadi seorang workaholic.

    Kamu dapat mulai dengan bercerita kepada teman sekantormu, teman dekat, bahkan atasanmu saat dirasa kamu memiliki terlalu banyak hal yang harus dikerjakan di saat yang bersamaan dan di saat kamu mulai merasa seolah kamu berubah menjadi seorang workaholic.

    Baca juga: 6 Tanda bahwa Kamu belum Mencapai Work-life Balance

    Tentukan skala kesuksesanmu

    workaholic

    © wanderlustworker.com

    Seseorang dapat menjadi workaholic karena tidak dapat menentukan pada batasan apa ia harus bekerja dan apa yang ingin di tuju di akhir pekerjaan dan kariernya.

    Bila kamu memiliki banyak pekerjaan yang harus kamu selesaikan di waktu yang bersamaan, menentukan skala prioritas dapat menjadi cara agar kamu tidak kewalahan. Dengan menentukan pekerjaan apa yang harus kamu kerjakan terlebih dahulu, kamu dapat lebih mengatur waktu yang kamu miliki dan bagaimana cara agar kamu tidak menjadi seorang workaholic. Kamu juga dapat memilah-milih pekerjaan yang tidak memakan terlalu banyak waktu.

    Selain itu, menentukan skala prioritas juga dapat membantu kamu untuk menentukan tujuan dari setiap pekerjaan yang ada. Dengan tujuan yang jelas, kamu akan mengetahui batasanmu bekerja, sehingga kamu terhindari dari menjadi seorang workaholic.

    Miliki manajemen waktu yang baik

    workaholic

    © indiaeducation.net

    Salah satu kunci untuk tidak menjadi seorang workaholic adalah dengan memiliki manajemen waktu yang baik. Terkadang, kamu memang jadi harus mengorbankan satu kegiatan untuk suatu hal yang lebih penting, atau dapat disebut juga sebagai opportunity cost. Kamu mungkin harus memilih antara mengerjakan suatu proyek yang kurang urgent atau menghadiri sebuah meeting yang dapat memberikanmu lebih banyak keuntungan di masa yang akan datang. Seimbangkanlah juga dengan waktu yang harus kamu luangkan untuk beristirahat.

    Dengan memiliki manajemen waktu yang baik, kamu akan dapat menentukan hal-hal yang menurutmu lebih penting untuk diselesaikan dan urgent, dan mengesampingkan kegiatan-kegiatan yang mungkin kurang memberikan dampak yang signifikan terhadap pekerjaan dan kehidupanmu. Cara ini dapat menghindarkanmu dari menjadi seorang pekerja keras yang workaholic.

    Gunakan kalender untuk mengorganisasi pekerjaan

    workaholic

    © pixabay.com

    Kalender, jurnal, agenda. Gunakan apa pun yang dapat membantumu untuk ter-update dengan progres dan target pekerjaanmu. Dengan itu, kamu akan lebih terorganisasi dan mencapai targetmu tepat waktu, bahkan sebelum tanggal yang ditentukan, tanpa harus menjadi seorang workaholic.

    Baca juga: 6 Trik untuk Kerja Cerdas dan Efisien

    Delegasikan tugas kepada orang-orang yang kamu percaya

    workaholic

    © scienceforwork.com

    Tidak mungkin di dalam sebuah kantor kamu bekerja sendirian. Sejak awal, kamu akan memiliki sebuah tim yang akan menyelesaikan pekerjaan yang ada bersamamu. Tidak ada alasan bagimu untuk menjadi seorang workaholic jika timmu dapat bekerja dan bersinergi dengan baik.

    Sebuah tim di lingkungan kantor membantu kamu untuk membagi pekerjaan sama rata, apalagi di saat pekerjaan terasa sangat berat. Dukungan dari tim membuat kamu bekerja keras, tanpa menjadikanmu workaholic. Untuk itu, kamu bisa mendelegasikan pekerjaan yang ada kepada anggota timmu, apabila kamu memegang posisi sebagai pemimpin di tim tersebut. Bila kamu adalah seorang anggota tim, maka ajukanlah ide untuk membagi tugas yang ada kepada anggota-anggota yang lain. Pendelegasian tugas dapat menghindari kamu dari memegang terlalu banyak tanggung jawab di satu waktu. Selain itu, tanggung jawab yang sudah terbagi rata juga membantu kamu untuk dapat mengukur target dan dengan mudah melakukan follow-up dari pekerjaan yang ada, kepada pihak yang mengerjakannya.

     

    Pada dasarnya, setiap keputusan ada di tangan kita. Keseimbangan di dalam setiap aspek hidup dan kebahagiaan juga kita yang tentukan. Oleh sebab itu, kita dapat memilih apakah kita mau menjadi seorang workaholic yang berhasil di dalam pekerjaan, namun tidak dapat menjaga hubungan dengan orang-orang tekasihdengan baik, atau menjadi seorang pekerja keras yang tetap dapat membangun hubungan yang baik dengan orang terdekat kita.

    Temukan lebih banyak lagi tips bagi kamu, pekerja keras untuk menghindari kamu dari menjadi seorang workaholic dan bekerja lebih baik di Glints!

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Artikel Terkait