7 Kesalahan di Media Sosial yang Membuatmu Kurang Profesional

Diperbarui 13 Apr 2022 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini media sosial berkembang sangat pesat di kehidupan kita, tak terkecuali dalam dunia profesional. Media sosial bisa menjadi salah satu aspek penilaian perusahaan terhadap calon karyawannya dan media sosial juga bisa membantu kamu memperluas networking yang akan sangat membantu pengembangan kariermu.

    Meskipun memiliki banyak manfaat bagi karier, tapi media sosial juga bisa diumpakan sebagai pedang bermata dua yang artinya juga bisa menjadi alat yang akan menghancurkan kariermu sendiri. Berbagai kesalahan yang kamu lakukan di media sosial sangat mungkin menurunkan kredibilitasmu dan menjadikan kamu kurang professional. Kesalahan apa saja yang biasa terjadi di media sosial?

    Baca juga: Bangun Personal Branding di Media Sosial dengan 7 Cara ini!

    Mengeluhkan pekerjaan dan atasan

    media sosial

    © larepublica.pe

    Kesalahan pertama di media sosial yang harus kamu hindari adalah mengeluhkan tentang pekerjaanmu atau atasanmu. Meskipun kamu tahu bahwa atasanmu tidak akan membaca secara langsung tentang apa yang kamu keluhkan, tapi selalu ada kemungkinan ada rekan kerja yang mungkin melaporkannya. Selain itu, hal ini juga akan sangat berbahaya jika suatu saat kamu pindah kerja dan calon perusahaan baru tersebut melihat keluhan yang kamu posting tersebut. Kamu akan dianggap sebagai seseorang yang tidak dapat menghargai pekerjaan dan atasannya, maka kamu juga tentunya akan dianggap tidak pantas untuk menerima pekerjaan baru tersebut.

    Mengejek klien atau pelanggan

    media sosial

    © shukaansi.ca

    Selain mengeluhkan pekerjaan dan atasan, kesalahan selanjutnya yang sering dilakukan di media sosial adalah mengejek klien atau pelanggan. Seburuk apapun klien atau pelanggan yang kamu temui, menghinanya di media sosial tidak akan menyelesaikan masalah. Well, mungkin kamu akan mendapatkan sedikit simpati dari para followers-mu di media sosial, tapi pada dasarnya hal ini tidak ada gunanya. Kamu justru akan membuat citra buruk bagi perusahaanmu. Sebuah perusahaan tentunya tidak akan mau mempertahankan karyawan yang membuat citra buruk bagi perusahaan. Jadi, jangan bahayakan kariermu sendiri dengan melakukan hal semacam ini! Lebih baik kamu jadikan bahan untuk introspeksi diri agar bisa bekerja lebih baik lagi.

    Bercerita tentang penawaran kerja yang kamu dapat

    media sosial

    © shutterstock.com

    Kamu bisa saja mendapatkan sebuah penawaran kerja dan sudah sangat yakin bahwa kamu akan mendapatkannya. Tapi, seberapapun kamu yakin, lebih baik kamu tidak membicarakan tentang penawaran tersebut di media sosial karena kamu akan terlihat seperti pribadi yang tidak dapat dipercaya.

    Apalagi berbicara tentang hal yang mengarah ke hal negatif tentang perusahaan yang menawari pekerjaan tersebut. Contohnya adalah seperti kamu menyatakan bahwa kamu akan menerima satu pekerjaan karena keuntungan tertentu meskipun sebenarnya kamu tidak menyukai pekerjaan tersebut. Jika pernyataan tersebut sampai terlihat oleh perusahaan yang menawarimu pekerjaan, dapat dipastikan kamu akan kehilangan pekerjaan tersebut sebelum mendapatkannya.

    Plagiarisme

    media sosial

    © onecoolthingaday.com

    Sejak zaman sekolah tentunya kamu sudah belajar bahwa plagiarisme adalah hal yang sangat terlarang. Sayangnya, di media sosial, perilaku yang satu ini semakin marak dilakukan. Membagikan gambar atau kutipan di media sosial milikmu mungkin saja terlihat seperti hal yang sepele. Tapi jika ternyata apa yang kamu bagikan adalah milik orang lain dan kamu tidak mencantumkan sumbernya, hal ini adalah masalah besar.

    Kamu mungkin tidak akan dituntut secara langsung ketika melakukan hal ini, tapi jika ada yang mengetahui bahwa yang kamu lakukan adalah plagiarisme, maka hal ini akan menjadi sangat memalukan. Melakukan plagiarisme menandakan bahwa kamu tidak menghargai pekerjaan orang lain dan tentu saja sikap tersebut membuat kamu terlihat sangat tidak profesional.

    Tidak memerhatikan tata bahasa

    media sosial

    © outlookmarketingsrv.com

    Kesalahan selanjutnya yang biasa dilakukan seseorang di media sosial adalah tidak memperhatikan tata bahasa yang digunakan. Membuat sebuah postingan di media sosial, berbeda dengan membalas pesan singkat secara pribadi. Meskipun jumlah kararter terbatas jangan pernah mempersingkat apa yang seharusnya kamu tulis.

    Contohnya adalah seperti kamu mengabaikan penulisan “di atas”  menjadi “diatas” atau “karena” menjadi “karna” ketika menulis tweet karena kamu berpikir bahwa itu adalah langkah untuk menghemat karakter agar semua yang kamu tulis akan muat dalam satu tweet. Pada awalnya kamu berpikir, “It’s not a big deal“, tapi tanpa sadar lama-kelaman hal ini menjadi sebuah kebiasaan jelek. Kamu juga akan dianggap memiliki kemampuan bahasa yang kurang baik.

    Berkomentar sembarangan

    media sosial

    © brucesallan.com

    Menulis komentar tanpa berpikir terlebih dahulu juga merupakan kesalahan yang sering terjadi di media sosial. Meskipun kamu menggunakan media sosial sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang-orang terdekat, kamu harus tetap selalu menjaga apa yang kamu katakan. Terlebih lagi ketika memberikan komentar tentang postingan tertentu.

    Selain itu, jangan pernah bersiap sok tahu dengan mengomentari tentang sebuah isu yang kamu belum mengerti. Saat ini kolom komentar media sosial bisa menjadi sebuah medan perang yang pada akhirnya membuat orang-orang mengeluarkan opini yang justru membuat dirinya semakin terlihat kurang intelek.

    Pamer foto dengan alkohol

    media sosial

    © theodysseyonline.com

    Kesalahan di media sosial yang terakhir adalah pamer foto dengan alkohol memamerkan bad behavior kamu lainnya. Ketika terbiasanya membagikan segala hal di media sosial, kamu jadi sulit membedakan mana hal yang seharusnya kamu bagikan dan mana yang seharusnya kamu simpan sendiri. Kebiasaan ini akan sangat merugikan kariermu. Orang lain memang tidak berhak untuk mengatur hidupmu, tapi sayangnya kamu juga tidak dapat menghentikan orang lain dari menilai dirimu berdasarkan pada apa yang mereka lihat. Jadi berhati-hatilah dengan apa yang kamu tunjukkan di media sosialmu.

    Baca juga: Pencitraan diri untuk karier, kenapa tidak?

     

    Menunjukkan hal baik di media sosial bukan berarti kamu menjadikan media sosial sebagai alat pencitraan. Tapi yang jelas, menggunakan media sosial dengan bijak akan menunjukkan bahwa kamu orang yang pandai menempatkan diri, hal ini menjadi poin penting dalam dunia profesional. Seseorang yang bisa menempatkan diri pastinya tahu bagaimana bersikap profesional. Jadi, mulailah gunakan media sosial dengan lebih bijak sekarang.

    Kamu juga bisa memanfaatkan media sosial untuk membagikan berbagai informasi dan tips yang kamu dapatkan dari Blog Glints agar membantu lebih banyak orang untuk mengembangkan kariernya. Bagi kamu yang sedang mengejar karier impianmu, jangan lupa untuk sign up ke Glints sekarang juga karena sudah banyak kesempatan kerja yang menunggumu!

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 3

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Artikel Terkait