8 Tahap dalam Proses Lamaran Kerja untuk Memulai Kariermu

Diperbarui 04 Nov 2021 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Ketika kamu akan menjalankannya, proses lamaran kerja dapat terasa misterius, menegangkan, dan mengecewakan.

    Hal ini terjadi karena kamu tidak mengetahui sepenuhnya proses rekrutmen dan interview akan yang diluncurkan oleh perusahaan.

    Bahkan, terkadang pengumuman mengenai masing-masing tahapan rekrutmen saja dapat memakan waktu yang lama.

    Nah, supaya kamu tak lagi khawatir, kali ini Glints akan paparkan alur lamaran kerja yang biasa diadakan oleh perusahaan.

    Meskipun biasanya berbeda-berbeda, rangkaian proses lamaran di bawah ini cukup standar dan sering digunakan oleh banyak badan usaha dari berbagai sektor industri.

    Penasaran seperti apa? Yuk, simak penjelasannya dalam rangkuman berikut ini!

    Baca Juga: Sukses Dapat Kerja dan Interview Online di 2021: Panduan Lengkap Glints

    1. Persiapkan CV, cover letter, dan portofolio

    lamaran kerja

    © CVsimplify.com

    Melansir laman The Balance Careers, tahap pertama dalam proses lamaran kerja adalah untuk mempersiapkan semua dokumen yang dibutuhkan.

    Hal ini diperlukan karena semua perusahaan pastinya akan memintamu untuk menyerahkan dokumen-dokumen tertentu, seperti CV, cover letter, dan portofolio.

    Nah, saat kamu mengirimkan dokumen beserta aplikasi lamaran kerja, pastikan bahwa semuanya sudah rapi  dan diisi dengan konten yang sudah diperbaharui.

    Kamu juga ingin memastikan bahwa informasi dalam dokumen-dokumen tersebut cocok dengan pekerjaan yang dilamar.

    Sebagai solusi, kamu bisa mulai dengan personalisasi CV untuk setiap lamaran pekerjaan.

    Selanjutnya, kamu bisa mulai menciptakan cover letter dan portofolio khusus untuk setiap proses rekrutmen yang berbeda.

    Strategi ini dijamin akan meningkatkan kesempatanmu untuk diterima oleh perusahaan impian.

    2. Review dari rekruter atau HRD 

    lamaran kerja

    © Blog.staffingadvisors.com

    Langkah kedua dari proses lamaran kerja adalah menunggu pihak HRD atau rekruter perusahaan saat mereka me-review dokumenmu.

    Proses ini biasanya membutuhkan waktu paling lama 2 minggu. Akan tetapi, apabila perusahaan dalam keadaan terdesak dan sedang membutuhkan karyawan baru, prosesnya akan menjadi lebih cepat.

    Tak hanya itu, dewasa ini perusahaan juga sering menggunakan software ATS atau applicant tracking system untuk merekrut, menyaring, mempekerjakan, melacak, dan mengelola pelamar.

    Oleh karena itu, lamaranmu kemungkinan akan disaring secara detail untuk menentukan apakah kamu benar-benar cocok untuk lowongan tersebut.

    Software ATS sendiri akan mencari kandidat dengan latar belakang studi dan pengalaman yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan untuk diundang interview.

    3. Screening call

    lamaran kerja

    © Freepik.com

    Jika perusahaan menganggap dokumen dan aplikasimu cocok, proses berikutnya yang akan kamu lalui merupakan screening call.

    Di sini, rekruter akan menghubungi secara langsung via panggilan telepon atau media online lainnya.

    Tujuan dari panggilan ini adalah untuk menetapkan apakah kandidat benar-benar tertarik dengan lowongan dan memenuhi syarat minimal untuk lanjut ke tahap selanjutnya.

    Dengan cara ini, hanya pelamar terbaik yang akan berlanjut ke tahap perekrutan berikutnya yang lebih ketat dan menantang.

    Untuk tahap ini, kamu tak memerlukan persiapan yang banyak. Pastikan saja bahwa kamu benar-benar tertarik dengan lowongan dan siap untuk panggilan interview.

    4. Wawancara

    lamaran kerja

    © Freepik.com

    Apabila kamu dihubungi perusahaan, alur lamaran kerja akan berlanjut ke tahap wawancara.

    Pada tahapan ini, kamu akan menemukan berbagai proses wawancara yang berbeda-beda tergantung di mana kamu mengajukan lamaran kerja.

    Menurut Workable, umumnya kamu akan mengalami empat tahap wawancara di bawah ini.

    • wawancara HRD dan administrasi
    • psikotes
    • wawancara dengan user
    • medical check up

    Selain itu, apabila melamar kerja pada perusahaan startup yang lebih dinamis, kamu akan mengikuti empat tahap interview berikut ini:

    • wawancara HRD
    • personality test
    • wawancara user
    • wawancara CEO

    Nah, sebelum kamu mengikuti wawancara, pastikan kondisi psikis dan mentalmu bugar. Hal ini penting agar kamu terlihat semangat dan bisa menjawab pertanyaan dengan baik.

    Selain itu, pastikan bahwa dokumen yang diminta untuk dibawa sudah kamu persiapkan dengan baik. Jangan sampai ada yang tertinggal saat proses wawancara dimulai.

    Terakhir, kamu bisa berlatih secara mandiri atau dengan teman yang pernah mengikuti wawancara. Ketahui letak kelebihan dan kekuranganmu, lalu perbaiki secara perlahan sebelum mengikuti wawancara.

    Baca Juga: Simak 6 Pertanyaan Interview User yang Perlu Kamu Tahu!

    5. Psikotes

    alur/proses lamaran kerja

    © Freepik.com

    Tahap kelima dalam alur lamaran kerja yang biasa diluncurkan perusahaan adalah psikotes.

    Istilah ini mengacu pada jenis tes yang ditandai dengan penggunaan sampel perilaku untuk menilai konstruksi psikologis, seperti fungsi kognitif dan emosional, seorang kandidat.

    Menurut MV Organizing, psikotes sendiri memiliki jenis dan alokasi waktu penyelesaian yang berbeda-beda, sehingga akan merepotkan bila kamu tidak siap.

    Kamu harus mempersiapkan diri dengan berlatih mengisi soal-soal psikotes. Selain itu, perhatikan juga kondisi fisik maupun mentalmu agar bisa mengerjakan setiap soal secara maksimal.

    6. Permintaan referensi

    © Freepik.com

    Salah satu tanda positif dari proses lamaran kerjamu adalah pihak HRD meminta referensi. 

    Permintaan referensi atau reference check ini merupakan salah satu cara HRD untuk mengetahui bagaimana latar belakangmu melalui rekan kerja atau atasanmu sebelumnya.

    Di sini, mereka akan menghubungi referensi yang kamu berikan dan menanyakan perihal kualitas kerja dan kepribadianmu.

    Apabila dirasa sesuai dengan budaya kerja di perusahaan, kemungkinan besar kamu akan berlanjut ke tahap selanjutnya dalam proses lamaran kerja.

    Sayangnya, kamu tidak mempersiapkan banyak hal dalam tahap ini. Yang bisa kamu lakukan hanyalah menunggu pengumuman lanjutan dari pihak rekruter.

    7. Ekspektasi dan negosiasi gaji

    © Freepik.com

    Tahap ini merupakan salah satu bagian dari alur lamaran kerja terakhir yang bisa menguntungkanmu.

    Namun, kamu juga perlu berhati-hati saat akan mengutarakan ekspektasi gaji. Sebab, tak semua angka bisa dipertimbangkan perusahaan.

    Supaya angka yang kamu berikan bisa diterima, coba perhatikan lagi UMR daerah tempat kamu bekerja. Hal ini penting agar kamu tidak terlihat mengada-ada oleh pihak rekruter.

    Selain itu, sandingkan dengan gaji kamu di perusahaan sebelumnya. Apabila pengalaman kerja dan skill-mu bertambah, tak ada salahnya untuk menaikkan ekspektasi upah.

    Terakhir, ketahui rata-rata gaji dari profesi yang kamu incar. Sebaiknya, angka yang kamu ajukan tidak berbeda jauh dengan jumlah rata-rata tersebut.

    8. Offering letter

    © Freepik.com

    Jika ternyata ekspekstasi gajimu tidak melebihi biaya perusahaan, proses lamaran kerja akan diakhiri dengan offering letter.

    Di sini, perusahaan sudah menerimamu sebagai pegawai baru dan kamu tinggal meresmikannya dengan menandatangi offering letter yang mereka berikan.

    Nah, meskipun demikian, kamu tidak bisa secara sembarangan menandatangani offering letter. 

    Sebab, jika sudah diberikan paraf, kamu berarti sepakat dengan semua klausa yang tercantum di dalamnya.  Kamu pun tak bisa mengundurkan diri apabila offering letter sudah diberikan tanda tangan.

    Maka dari itu, pastikan bahwa kamu sudah membaca offering letter secara saksama sebelum memberikan paraf.

    Apabila terdapat klausa dan pernyataan yang kurang sesuai, kamu bisa langsung rundingkan hal tersebut dengan pihak rekruter.

    Baca Juga: Sudah Terima Offering Letter? Jangan Lupa Simak Dulu Isinya, Ya!

    Itulah kedelapan tahap dalam proses lamaran kerja yang biasa diluncurkan oleh perusahaan.

    Intinya, lamaran kerja merupakan sebuah proses yang akan memakan waktu. Tingkat kesulitannya pun akan berbeda-beda sesuai dengan posisi yang kamu incar.

    Maka dari itu, sebelum memulai alur lamaran kerja, persiapkan dulu dirimu sebaik mungkin. Selain itu, jaga kebugaran psikis dan mental agar kamu bisa tetap fokus dan mengakhiri proses dengan positif.

    Nah, selain pemaparan di atas, kamu bisa dapatkan informasi lain yang serupa dengan mengunjungi laman melamar kerja di Glints Blog.

    Di sana, tersedia banyak pembahasan seputar tips-tips mencari kerja yang sudah Glints rangkum menjadi artikel ringkas khusus untuk kamu.

    Menarik bukan? Jangan sampai ketinggalan. Yuk, langsung cek kumpulan artikelnya sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 6

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait