7 Sebab Perusahaan Cari Karyawan dengan Kecerdasan Emosional Tinggi

Diperbarui 28 Agu 2022 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Kecerdasan merupakan salah satu penentu direkrut atau tidaknya seseorang oleh perusahaan. Misalnya melalui syarat minimum IPK. Tapi jangan salah, kecerdasan nyatanya tidak sebatas kecerdasan intelektual (IQ) lho. Ada pula kecerdasan emosional (EQ) yang bisa dijadikan pendukung kecerdasan intelektual. Kecerdasan emosional tersebut membantu kecerdasan intelektual dalam memecahkan masalah-masalah penting, terutama dalam mengambil keputusan.

    Singkatnya, kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk memahami dirinya sendiri dan orang lain, serta berhubungan dengan mereka. Kecerdasan emosional yang bisa tampak dalam sikap sehari-hari ini juga membantu kamu sebagai karyawan untuk bekerja dan bersikap dengan lebih optimal di kantor. Untuk lebih jelasnya, yuk simak tujuh alasan mengapa perusahaan lebih memilih karyawan dengan kecerdasan emosional tinggi berikut.

    Mau Terus Belajar

    kecerdasan emosional

    Seseorang dengan kecerdasan emosional tinggi ditandai dengan sikap mau terus belajar, dan tidak takut dengan adanya kesalahan. Ternyata, seorang perfeksionis menunjukkan bahwa kecerdasan emosionalnya rendah, lho. Orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi sadar bahwa tidak ada yang sempurna dalam hal apa pun juga, makanya ia pun tidak pernah puas dan akan terus mencoba maju. Ia juga tidak takut menerima kritik dan mau terus belajar dari siapa pun, karena ia tidak pernah merasa puas dalam belajar. Orang dengan kecerdasan emosional tinggi yang tidak takut gagal dan mau terus belajar pada akhirnya akan memiliki hasil kerja yang lebih baik dan optimal dalam apa yang ia lakukan.

    Tidak Mudah Stres 

    kecerdasan emosional

    Menyambung dari poin sebelumnya, seseorang dengan kecerdasan emosional tinggi cenderung tidak mudah stres, karena tidak takut dengan adanya kesalahan, karena ia mau terus belajar dan mencoba. Terbayang kan, bagaimana stresnya seseorang yang perfeksionis, ketika ia harus terus menerus mengulang sampai pekerjaan tampak sempurna di matanya. Tentunya karyawan yang mudah stres tidak akan bisa bekerja optimal, dan akan membawa dampak kurang baik pula bagi orang-orang di sekitarnya. Makanya, perusahaan senang dengan karyawan yang memiliki kecerdasan emosional tinggi karena ia bisa mengatur kadar stresnya dengan lebih baik.

    Selain itu, tingginya kecerdasan emosional bisa diukur juga dengan seseorang yang tidak takut akan perubahan, juga fleksibel karena bisa beradaptasi dengan cepat dan baik. Sehingga, dalam kondisi seperti apa pun ia bisa tetap bekerja dengan potensi maksimalnya.

    Fokus

    kecerdasan emosional

    Mudah terdistraksi atau terganggu oleh lingkungan tentunya bukan merupakan suatu hal yang baik bagi seorang karyawan, dan tanda bahwa kecerdasan emosionalmu masih kurang. Coba bayangkan, bagaimana jika ketika mulai mengerjakan sesuatu, A melihat ada notifikasi pesan di handphone dan langsung membacanya. Kemudian, saat mulai melanjutkan, ia memperhatikan dan matanya mengikuti seorang tamu yang datang ke kantor, karena penasaran. Lalu, ia merasa haus dan mulai beranjak ke pantri untuk mengambil minum. Nah, kapan pekerjaannya akan selesai?

    Seorang yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi akan bisa fokus, tidak mudah terdistraksi atau terganggu dengan lingkungannya. Ia tahu apa yang harus dikerjakan pada suatu waktu tertentu, dan bagaimana ia mengatur waktu untuk bisa mengerjakannya sesuai batas waktu yang diberikan. Tapi tenang, jika kamu belum ‘menguasai’ ranah ini, kamu bisa mulai dengan mengecek apa saja yang menjadi penyebab kamu tidak fokus, dan kemudian menghindarinya. Sehingga, kecerdasan emosionalmu pun bisa lebih ditingkatkan dan kamu bisa bekerja optimal di perusahaanmu.

    Baca Juga: 8 Cara agar tetap Fokus saat Mencari Pekerjaan

    Punya Empati

    kecerdasan emosional

    Karena kecerdasan emosional berbicara mengenai memahami diri sendiri dan orang lain, orang dengan kecerdasan emosional yang baik pasti memiliki empati yang baik pula. Ia bisa menempatkan dirinya dalam posisi orang lain, dan bisa berusaha memahami apa yang mereka rasakan pada suatu waktu tertentu. Misalnya saja, rekan kerjamu yang baru datang langsung memarahi kamu dan semua orang di sekitarnya. Respon alamiah pertamamu pasti heran dan kesal, “Tidak salah apa-apa kok tahu-tahu dimarahi?” Tapi jika kita mencoba memahami orang tersebut, kita bisa berpikir bahwa ia mengalami pagi yang berat, mungkin saja ketinggalan kereta, kemudian supir angkutannya lambat dan lain sebagainya. Jadi orang dengan kecerdasan emosional tinggi akan lebih memahami mengapa orang lain melakukan suatu hal, bukannya langsung menghakimi mereka.

    Tahu Kekuatan dan Kelemahan Diri Sendiri

    kecerdasan emosional

    Selain memahami orang lain, kecerdasan emosional yang tinggi juga berarti memahami diri sendiri, termasuk kekuatan dan kelemahan yang ia miliki. Ia mampu mengidentifikasi, apa saja kelebihan yang ia miliki dan bisa dikembangkan untuk menjadi kekuatannya, dan apa kekurangannya yang perlu ia perbaiki. Misalnya, karyawan B mampu mengidentifikasi bahwa kekuatannya adalah secara verbal, jadi ia mampu mencerna dan mengolah kata-kata dan membawakan presentasi dengan baik. Karenanya, ia berfokus mengembangkan ranah tersebut dan menjadi expert di bidang tersebut. Di sisi lain, B sadar bahwa ia kurang bisa membayangkan suatu konsep tertentu, harus digambarkan dengan jelas dan detail baru ia paham. Ia bisa mengakalinya dengan menggambarkan konsep tersebut di atas kertas, agar pemahamannya sama dengan kliennya. Jadi, kenali kekuatan dan kelemahan diri sendiri agar mengasah pula kecerdasan emosional yang kamu miliki.

    Fokus Pada Hal Positif

    kecerdasan emosional

    Kalau kamu memiliki kecerdasan emosional yang tinggi, kamu cenderung berfokus pada hal-hal positif yang ada di sekitarmu, bukan yang negatif. Seberapa pun hal negatif yang dilihat oleh orang-orang lain di sekitarmu, kamu selalu berhasil melihat sesuatu yang positif. Orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi akan menghabiskan waktu fokus pada hal-hal positif, bukannya terus menerus mengeluhkan keadaan. Perusahaan pun akan lebih senang jika karyawannya memiliki kecerdasan emosional tinggi dan membawa ‘aura’ positif, karena secara tidak langsung akan mengarahkan perusahaan untuk terus berkembang. Dibanding dengan keluhan-keluhan negatif yang terus dilontarkan dan membawa ‘aura’ negatif pula bagi keseluruhan perusahaan.

    Dapat Menetapkan Batasan

    kecerdasan emosional

    Dengan kecerdasan emosional yang dimiliki, seseorang mampu memiliki batasan tertentu. Maksudnya, ia bisa mengatakan “Tidak” untuk hal-hal tertentu, atau tugas-tugas di luar tanggung jawabnya yang tidak sanggup ia kerjakan. Jangan salah, berani mengatakan ‘tidak’ berarti kita tahu sejauh mana kesanggupan kita dalam melakukan sesuatu, dan tidak memaksakan diri mengambil semua tanggung jawab yang akhirnya tidak ada yang selesai satu pun. Yang penting ingat, bahwa prioritas kita adalah tanggung jawab untuk posisi kita sendiri. Jika memang masih memungkinkan membantu karyawan dari divisi lain, barulah kita menawarkan diri untuk membantu. Jika tidak, ada baiknya kita mengatakan ‘tidak’ untuk saat itu, karena itu pun merupakan salah satu tanda kecerdasan emosionalmu cukup tinggi.

    Seperti kecerdasan intelektual yang tidak tetap angkanya, berubah-ubah dan bisa ditingkatkan, begitu pun dengan kecerdasan emosional ini. Kecerdasan intelektual baik yang tidak didukung kecerdasan emosional yang baik pula tidak akan ‘bertahan lama’. Contoh sederhananya, ada seorang calon karyawan lulusan universitas ternama luar negeri, dengan IPK hampir sempurna, 3,99. Tapi ternyata selama proses interview atau masa percobaan, ia sombong dan cepat berpuas diri dengan apa yang ia kerjakan, tidak mau belajar dari siapa pun karena menganggap dirinya paling hebat.

    Singkatnya, tampak bahwa kecerdasan emosionalnya kurang tinggi. Pasti terbayang dong, bagaimana ke depannya? Ia bisa jadi juga menghambat orang lain jadi tidak bisa berkembang juga, yang lama kelamaan juga berpengaruh negatif bagi perusahaan tempatnya bekerja. Karena itu, perusahaan tentunya lebih memilih karyawan dengan kecerdasan emosional yang baik. Jadi, jika kamu merasa saat ini kecerdasan emosionalmu masih kurang baik, masih ada waktu kok untuk banyak belajar dan memperbaikinya.

    Selain memberikan tips-tips untuk mengembangkan kariermu, Glints juga dapat membantu kamu dalam menemukan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakat kamu. Sign up di Glints sekarang dan temukan berbagai kesempatan kerja di internship, part-time, hingga full-time.

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 1 / 5. Jumlah vote: 1

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      One response to “7 Sebab Perusahaan Cari Karyawan dengan Kecerdasan Emosional Tinggi”

      1. Rani S says:

        apa dampaknya bagi persahaan?

      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Artikel Terkait