7 Gaya Kepemimpinan yang Bisa Kamu Jadikan Referensi dalam Memimpin

Diperbarui 27 Jul 2022 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Gaya kepemimpinan adalah cara seorang memimpin banyak orang, entah itu dalam suatu organisasi atau perusahaan.

    Setiap perusahaan biasanya memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda. Hal ini dipengaruhi sistem perusahaan, jumlah pekerja, dan target yang harus dicapai.

    Jika ingin menjadi salah satu leader di kantor atau perusahaan tempatmu bekerja, kamu perlu mengetahui macam-macam gaya orang dalam memimpin.

    Selain bekal untuk jadi pemimpin di masa depan, kamu juga jadi tahu cara menghadapi atasan dengan background yang berbeda-beda.

    Ada berbagai macam gaya kepemimpinan yang bisa kamu pahami dengan saksama. Kira-kira apa saja, ya? Jangan khawatir, Glints akan menjelaskannya dalam artikel ini satu per satu.

    Namun sebelum mulai, yuk, coba dulu kuis dari Glints ini untuk mengetahui mirip karakter fiksi manakah gaya kepemimpinanmu!

    powered by Typeform

    1. Gaya Kepemimpinan Demokratis

    © Freepik.com

    Mengusung konsep demokrasi, pemimpin yang satu ini selalu berdiskusi kepada anak buahnya saat hendak mengambil sebuah keputusan.

    Gaya kepimpinan ini berbanding terbalik dengan kepemimpinan yang otokratis, di mana pemimpin mengambil alih semua keputusan tanpa melibatkan anak buah.

    Dilansir dari Hubspot, pemimpin yang bersifat demokratis menjadi salah satu pemimpin yang masih jadi favorit dan bisa diterapkan sampai saat ini.

    Pasalnya, komunikasi atasan ke bawahan dan sebaliknya bisa terjalin dengan efektif dan efisien.

    Ada kreativitas, kejujuran, dan usaha yang bakal terlihat dengan jelas lewat konsep yang demokratis.

    2. Visioner

    gaya kepemimpinan adalah

    © Freepik.com

    Pemimpin yang satu ini biasanya dipenuhi dengan rencana-rencana dan ide di masa mendatang. Ia sangat senang dalam merancang sesuatu untuk masa depan perusahaan.

    Bahkan, hal tersebut belum terpikirkan sama sekali oleh stafnya serta rekan kerjanya yang lain.

    Dilansir dari The Balance Careers, secara umum seseorang dengan kepemimpinan visioner memiliki tiga karakteristik, yaitu berani mengambil risiko, active listening, dan juga bertanggung jawab.

    Pemimpin yang visioner tidak takut akan risiko yang dihadapinya terkait ide-ide yang sedang disusun untuk masa depan.

    Selain itu, ia juga tidak segan untuk mendengarkan berbagai macam masukan dari beberapa orang, sekalipun itu adalah kritikan terhadapnya.

    Terakhir, ia selalu bertanggung jawab atas ide yang ia tawarkan kepada para karyawannya. Sebisa mungkin, ide tersebut dapat terealisasikan dengan baik demi keberlangsungan bisnis perusahaan.

    Biasanya, orang yang menerapkan konsep kepemimpinan visioner akan selalu mengajak karyawan untuk meeting dan training.

    Hal tersebut dilakukan guna membicarakan rencana di masa depan serta memperbarui wawasan para karyawannya.

    Baca Juga: 8 Tips Risk Taking yang Harus Dicoba agar Karier Gemilang

    3. Kepemimpinan Multikultural

    gaya kepemimpinan

    © Pexels.com

    Sesuai namanya, gaya kepemimpinan ini biasanya diaplikasikan di kantor atau perusahaan yang stafnya memiliki latar lintas budaya.

    Sebagai contoh, Perusahaan multinational tentu akan menerapkan kepemimpinan multikultural supaya dapat menjangkau karyawan dengan efektif.

    Contoh sederhana dari kepemimpinan multikultural adalah pimpinan menyetujui dan mendukung perayaan hari raya dari berbagai latar belakang yang dikemas sedemikian rupa sehingga semua stafnya bisa ikut merayakan dengan bahagia.

    Makan siang bersama saat hari pertama kerja di tahun baru atau perayaan tukar kado di akhir tahun adalah beberapa contoh kegiatan hasil dari gaya kepemimpinan multikultural.

    Tidak ada seragam khusus di kantor sebenarnya adalah salah satu produk dari gaya kepemimpinan yang punya toleransi dengan ragam budaya.

    Di negara maju seperti Amerika Serikat, kebanyakan organisasi atau perusahaan sudah menerapkan kepemimpinan multikultural karena staf di sana datang dari berbagai bangsa dan ras.

    4. Kepemimpinan Strategis

    © Freepik.com

    Seluruh bagian dari suatu organisasi atau perusahaan bisa ikut menyumbangkan kinerja terbaiknya jika gaya kepemimpinan yang dipakai berpusat pada strategi.

    Tidak hanya top management yang punya kuasa dan peranan penting, sebagai pekerja, kamu yang mau meningkatkan mutu kehidupan atau perusahaan juga bisa ambil peran.

    Gaya kepemimpinan ini tentu dibutuhkan oleh tim riset dan strategi di berbagai jenis perusahaan, khususnya dalam merancang pola yang dinamis untuk mengikuti perkembangan pasar atau target.

    Melalui kepemimpinan strategis, seharusnya tiap orang di perusahaan punya peluang untuk menyumbangkan ide dan gagasannya.

    Apalagi jika memang ada peluang baru yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pasar, ini akan jadi kesempatan besar suatu perusahaan berkembang.

    Kolaborasi antara demokratis dan strategis akan menghasilkan produk-produk andalan. Terlebih, di era digital seperti sekarang.

    Apakah ada di antara kamu yang cukup beruntung punya pemimpin seperti ini?

    Baca Juga: Yuk, Belajar Kepemimpinan dari 4 Film Tentang Leadership Ini!

    5. Memimpin Sambil Mengajar

    © Freepik.com

    Gaya kepimimpinan ini adalah kepemimpinan yang sangat menguntungkan bagi para karyawan.

    Bagaimana tidak, jenis pemimpin yang satu ini langsung turun tangan untuk membimbing karyawannya dalam menambah skill dan wawasan.

    Jika kamu ingin menjadi pemimpin yang bergerak sambil mengajar, dibutuhkan kemauan untuk meluangkan waktu sebaik-baiknya.

    Sebab, waktumu tentu akan terbagi ke berbagai fokus, salah satunya mendampingi karyawanmu.

    Jenis kepemimpinan ini dibutuhkan dalam pelatihan-pelatihan yang diadakan berkala supaya perkembangan staf juga dapat terpantau.

    Selain waktu, para pemimpin juga akan mencurahkan motivasi dan dukungan bagi para karyawan yang ada di bawah supervisinya.

    Divisi HRD dan pusat pelatihan di kantor-kantor adalah salah satu tempat yang perlu menerapkan gaya kepemimpinan ini dalam setiap kegiatannya karena tujuannya sangat relevan.

    6. Pemimpin sebagai Fasilitator

    © Freepik.com

    Gaya kepemimpinan ini hampir mirip dengan gaya sebelumnya, tetapi ada perbedaan yang cukup signifikan, yaitu dari segi aplikasinya.

    Pemimpin tipe ini biasanya fokus kepada hasil, tidak terlalu ambil pusing dengan peningkatan skill karyawannya

    Selama alur pekerjaan masih aman, kemungkinan besar atasan tidak akan ikut campur terlalu banyak.

    Namun, jika ada bagian atau karyawan yang tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya, pemimpin ini tidak akan ragu untuk turun tangan langsung memantau proses.

    Hal yang positif dari pemimpin yang juga bertugas sebagai fasilitator adalah tidak terlalu mengekang karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan.

    Jika karyawan punya metode sendiri yang dirasa lebih efektif, pimpinan tidak akan mengeluh selama pekerjaan masih sesuai dengan alur yang sudah ditentukan.

    Gaya yang satu ini biasanya dilakukan pebisnis yang usahanya sudah punya banyak cabang dan tidak perlu pantauan terlalu intens karena sudah ada SOP atau standar yang perlu dipenuhi para staf.

    7. Gaya Kepemimpinan yang Berpusat pada Tim

    gaya kepemimpinan

    © Freepik.com

    Bekerja dengan sepenuh hati dan pikiran harus diterapkan oleh setiap karyawan yang terlibat dalam lingkungan kerja dengan gaya kepimimpinan yang berorientasi pada tim.

    Sayangnya, sikap saling percaya dan sikap kooperatif antar anggota tim jadi tidak terlalu penting karena fokusnya adalah mencapai misi.

    Gaya kepemimpinan ini sebenarnya cukup efektif digunakan jika tiap staf tidak punya banyak kewajiban atau target pribadi, jadi bisa fokus untuk mencapai target timnya.

    Orientasi kepemimpinan yang terfokus pada tim juga butuh visi yang jelas. Jadi, kamu tahu arah dan tujuan pekerjaan yang jadi tanggung jawabmu dan rekan kerja.

    Dari segi hasil, kemungkinan gaya kepemimpinan ini tidak berhasil juga cukup besar kalau kualitas pimpinannya belum benar-benar mumpuni.

    Baca Juga: 7 Alasan Kamu perlu Kerja di Startup Minimal Sekali Seumur Hidup

    Itu dia tujuh gaya kepemimpinan yang bisa kamu jadikan acuan. Jadi, ketika tiba saatnya memimpin, kamu sudah tahu gaya dan karakteristik yang akan kamu jalani.

    Namun, itu saja belum cukup. Kamu perlu memahami strategi khusus untuk menjadi pemimpin yang baik.

    Nah, hal itu bisa kamu pelajari di kelas online Glints ExpertClass. Pada bagian Personal Development, ada kelas yang bisa meningkatkan skill kepemimpinanmu.

    Kelas-kelasnya dipandu oleh para pakar berpengalaman. Selain itu, harga kelasnya pun terjangkau.

    Tertarik? Segera cek jadwal kelasnya dan daftarkan dirimu, ya!

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 4.3 / 5. Jumlah vote: 22

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      One response to “7 Gaya Kepemimpinan yang Bisa Kamu Jadikan Referensi dalam Memimpin”

      1. […] Baca juga: 7 Gaya Kepemimpinan dan Kapan harus Diterapkan […]

      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Artikel Terkait