Waspadai 7 Tanda Adanya Diskriminasi di Tempat Kerja Berikut ini!

Diperbarui 05 Mei 2022 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Diskriminasi, atau pembedaan perlakuan, merupakan hal yang cukup sering terjadi, dan bisa kamu temui di mana pun. Misalnya saja, ada yang membuat kelompok tertentu karena persamaan yang mereka miliki, dan kamu tidak diijinkan bergabung karena berbeda. Persamaan dan perbedaan tersebut misalnya, didasarkan pada karakteristik suku, antargolongan, jenis kelamin, ras, agama, politik, kondisi fisik, dan lain karakteristik lainnya.

    Tak memandang tempat, diskriminasi ini bisa terjadi di mana pun, termasuk di tempat kerja. Terkadang, perilaku diskriminasi ini tidak secara terang-terangan terlihat dari perilaku verbal. Kebanyakan, justru perilaku non verbal-lah yang menunjukkan adanya diskriminasi. Waspadai tanda-tanda diskriminasi di tempat kerja berikut ini ya—apakah ada di tempat kerjamu?

    1. Pertanyaan interview yang mencurigakan

    diskriminasi

    © Ijeab via freepik.com

    Sebelum mulai bekerja sekalipun, ternyata tanda diskriminasi sudah bisa terlihat nih. Pada saat interview, bisa jadi ada pertanyaan-pertanyaan yang tampak “mencurigakan”, di mana ada pertanyaan terkait golongan tertentu. Misalnya, dari suku mana kamu berasal, atau lulusan kampus mana kamu sebelumnya. Terlebih, setelah kamu menjawab pertanyaan itu, gelagat pewawancara tersebut jadi mencurigakan, langsung berbeda, atau meremehkan. Hati-hati, bisa jadi itu salah satu tanda diskriminasi yang bisa jadi akan lebih banyak kamu temukan di tempat kerja tersebut, lho.

    Baca Juga: 25 Pertanyaan Interview Kerja yang Paling Sering Diajukan

    2. Minimnya keragaman

    diskriminasi

    © hrinasia.com

    Minimnya keragaman, atau perbedaan yang ada di tempat kerja juga bisa menjadi salah satu potensi terjadinya diskriminasi. Misalnya saja, di tempat kerjamu 80%-nya adalah perempuan, mulai dari direktur, kepala bagian, sampai staff. Jika kamu adalah pria, bisa jadi terjadi diskriminasi, dalam bentuk apa pun itu. Contohnya saja kamu tidak diberikan kesempatan berbicara pada saat rapat berlangsung. Mungkin, orang yang bersikap demikian bisa saja tidak sadar bahwa apa yang dilakukan itu merupakan bentuk diskriminasi. Tapi selama ada satu mayoritas tertentu, sadar atau pun tidak, seseorang cenderung akan lebih pro dengan mereka yang sama dengannya.

    Untuk mengatasinya, coba bangun hubungan personal dan profesional, berteman dengan semua orang. Di samping itu, tetap lakukan yang terbaik untuk tanggung jawab yang kamu miliki. Dengan begitu, perlahan orang-orang di sekitarmu bisa tahu kemampuan yang kamu miliki, dan tidak lagi melihatmu berdasarkan karakteristikmu, tapi justru menurut kecakapanmu.

    3. Standarisasi peran

    diskriminasi

    © redhatsafety.ae

    Maksudnya, ada sebuah standar di mana hanya orang-orang tertentulah yang bisa menduduki posisi tertentu dalam perusahaan. Bisa saja dalam perusahaanmu, orang-orang di dalamnya sangat beragam dari segi karakteristiknya, tapi ada pembedaan perlakuan dalam hal posisi pekerjaan. Misalnya saja, hanya perempuan yang bisa menjadi sekretaris, atau hanya pria yang bisa menjadi direktur atau pemimpin perusahaan. Jika demikian yang terjadi di tempat kerjamu, maka hati-hati, itu juga salah satu tanda diskriminasi.

    4. Penilaian buruk dan tidak ada promosi

    diskriminasi

    © woman.thenest.com

    Kamu sudah bekerja sebaik mungkin, menyelesaikan semua tugas, dan bahkan klien selalu puas atas apa yang kamu kerjakan. Tapi, promosi justru tidak kunjung datang, malah justru review yang buruk diberikan atas kinerjamu. Bisa jadi, ini salah satu tanda diskriminasi yang terjadi di tempat kerjamu.

    Kalau terjadi diskriminasi, atau kamu sejak awal dibedakan karena suatu karakteristik yang ada padamu, tentunya penilaian tentang kamu tidak akan bisa baik. Penilaian yang tak baik, tentunya akan membuat promosi menjauh darimu nih. Jika ini terjadi, coba segera bicara dengan rekan kerja, atasan, atau seseorang yang bisa kamu percayai di tempat kerjamu ya.

    Baca Juga: Tetap Objektif Lewat 5 Langkah Menilai Diri saat Performance Review Ini

    5. Pengasingan dan sikap diskriminatif

    diskriminasi

    © forbes.com

    Tanda diskriminasi lainnya adalah ketika kamu diasingkan, atau tidak diikutsertakan dalam kelompok tertentu, karena karakteristik yang kamu miliki. Ini akan “berbahaya” terlebih jika terjadi pada satu kelompok divisimu. Tentunya, dalam bertukar pikiran dan pendapat, kamu juga akan tidak diikutsertakan. Bisa jadi tugas-tugasmu berantakan, karena kamu tidak tahu apa yang sedang dikerjakan satu timmu, dan apa yang diinginkan atasanmu.

    Selain itu, perilaku nonverbal seperti gaya berbicara dan bersikap juga bisa menunjukkan adanya perilaku diskriminasi. Contohnya, tatapan mata dan cara bicara yang merendahkan, karena adanya perbedaan yang kamu miliki.

    6. Pemberian tugas yang tidak sesuai

    diskriminasi

    © au.goodman.com

    Ciri atau tanda diskriminasi di tempat kerja berikutnya adalah terkait tugas dan tanggung jawabmu. Jika dalam divisimu, kamu mendapat tanggung jawab lebih sedikit, padahal rekan kerjamu mendapat tanggung jawab yang sama rata banyaknya, ini bisa jadi salah satu tanda diskriminasi. Karena dari awal terjadi diskriminasi, atasanmu bisa jadi meremehkan kemampuan yang kamu miliki, makanya kamu mendapat tanggung jawab lebih sedikit.

    Tanda lainnya, kamu diberikan tugas yang “mustahil” untuk dilakukan dalam waktu yang diberikan. Misalnya saja membuat semua desain proposal, poster, dan tiket acara dalam waktu 1-2 jam, lengkap dengan semua isi dan informasinya. Jika demikian, tanda diskriminasi ini akhirnya membuatmu tidak bisa menyelesaikan tanggung jawabmu dengan baik, dan mendapat penilaian yang buruk.

    7. Turnover yang tinggi

    diskriminasi

    © cranberrypanda.co.uk

    Ciri terakhir, tentunya bisa dilihat dari keluar-masuk karyawan di tempat kerjamu. Jika banyak yang keluar, dan jangka waktunya tidak lama, berarti ada yang salah dengan tempat kerjamu. Sesuatu yang “salah” tersebut bisa berupa banyak hal, mulai dari atasan dan rekan kerja yang kurang menyenangkan, budaya kerja yang tidak cocok dengan diri mereka, dan termasuk juga terjadinya diskriminasi.

    Diskriminasi tentu akan menciptakan kondisi bekerja yang tidak nyaman, maka dari itu akan banyak yang memutuskan untuk keluar, dalam jangka waktu yang sebentar pula. Jadi waspadai tanda terakhir ini, karena itu juga merupakan sinyal terjadinya diskriminasi di tempatmu bekerja.

    Terlepas dari perbedaan karakteristik apa pun yang dimiliki oleh seseorang, perbedaan seharusnya menjadi sesuatu yang indah. Karena dengan adanya perbedaan, kita bisa saling melengkapi dan melihat suatu hal dari berbagai sudut pandang berbeda. Sehingga, menciptakan pemecahan masalah yang lebih kaya lagi dari sebelumnya. Jadi sebenarnya perbedaan itu harusnya diapresiasi, bukannya justru dijadikan dasar untuk melakukan diskriminasi.

    Baca Juga: 8 Tipe Pekerja Kantoran yang Paling Sering Ditemui

    Di samping itu, jangan langsung menyimpulkan bahwa terjadi diskriminasi di tempat kerjamu ya. Bisa jadi, perbedaan tersebut ada karena kamu dan rekan kerjamu belum saling mengenal. Jika kamu benar-benar merasa diskriminasi terjadi, bicarakanlah dengan seseorang yang bisa kamu percaya, yang juga memegang kewenangan untuk melakukan sesuatu, misalnya supervisor-mu. Agar, dia bisa memberikan masukan dan pengarahan yang tepat buat kamu ya. Dengan begitu, diharapkan tidak ada diskriminasi di tempatmu bekerja, dan kamu pun bisa lebih nyaman untuk berkarya di sana.

    Tidak perlu lagi kesulitan untuk menemukan kandidat terbaik untuk perusahaan Anda, dengan Glints TalentHunt headhunter profesional kami siap membantu dalam menemukan kandidat terbaik dan sesuai kualifikasi. Atau sign up segera di Glints untuk post lowongan kerja perusahaan Anda dengan gratis!

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Artikel Terkait