10 Cara Membuat CV yang Menarik agar Dilirik oleh Rekruter

Diperbarui 13 Des 2023 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Tidak sulit menarik perhatian rekruter agar dipanggil interview, asalkan kamu mempelajari bagaimana cara membuat CV yang menarik dari Glints dalam artikel ini.

    Terkadang, tim HRD perusahaan hanya butuh waktu 10 detik untuk menilai CV seseorang apakah layak untuk dipanggil wawancara.

    Nah, melalui tips jitu dari Glints di bawah ini, kamu punya peluang besar untuk dipanggil interview lewat CV yang ciamik.

    Yuk, simak pembahasannya di bawah ini!

    contoh cv modern bahasa inggris

    1. Buat CV singkat, padat dan jelas

    Mengutip The Guardian, CV yang bagus adalah CV yang singkat, padat, dan jelas ringkasannya sehingga tidak membingungkan recruiter.

    Usahakan, buat CV-mu seringkas mungkin, jangan sampai lebih dari dua halaman.

    Masukkan data-data pribadi dengan jelas dan singkat di setiap kolomnya. Jika ingin memasukkan deskripsi diri, usahakan tonjolkan kelebihan-kelebihanmu agar tidak terlalu panjang lebar.

    Sebisa mungkin, tulis juga dalam bentuk bullet points, agar lebih mudah dibaca oleh rekruter.

    Baca Juga: 4 Risiko Fatal Berbohong di CV dan Tips agar Kamu Tak Perlu Bohong

    2. Cantumkan pengalaman yang relevan

    Cara selanjutnya untuk membuat CV yang menarik adalah memilah pengalaman-pengalaman yang ingin dimasukkan.

    Pastikan pengalaman tersebut mempunyai relevansi yang tinggi terhadap posisi yang sedang kamu lamar.

    Sebagai contoh, kamu ingin melamar untuk posisi graphic designer. Nah, kamu sempat menjalani proyek desain untuk membuat logo perusahaan A sebelumnya.

    Pengalaman tersebut dapat kamu masukkan ke dalam CV agar mendapatkan nilai plus dari rekruter.

    Bagi fresh graduate yang belum punya pengalaman, kamu bisa memasukkan hard skill atau soft skill yang dikuasai selama masa kuliah.

    3. Gunakan kata-kata yang mempunyai power

    Pada hakikatnya, cara terbaik dalam membuat CV yang menarik adalah memperhatikan kata-kata yang ingin digunakan.

    Pastikan pilih kata-kata yang mempunyai power atau kekuatan. Sebab, dilansir dari Top Universities, kata-kata yang dipilih dalam CV dapat berpengaruh terhadap penilaian recruiter.

    Lalu, apa yang dimaksud dengan kata-kata yang mempunyai kekuatan?

    Singkatnya, daripada menggunakan kata”pekerja keras” kamu bisa menggunakan kata “kreatif”.

    Seperti yang kita ketahui, kata “pekerja keras” sering dipakai dan terkadang membuat HRD bosan melihatnya.

    Coba bayangkan jika kamu menggunakan kata seperti “kreatif”. Maka, otomatis HRD akan melihatmu sebagai orang dengan kreativitas tinggi dan mampu mengembangkan perusahaan ke depannya.

    Jadi, pastikan pilih kata-kata yang tepat, ya, untuk dimasukkan ke dalam CV.

    4. Cek tata bahasa

    CV-mu ditulis dengan bahasa apa? Indonesia atau Inggris? Bahasa apa pun yang kamu pilih, pastikan bahwa CV kamu bebas dari typo dan kesalahan grammar.

    Untuk mengantisipasi kesalahan grammar, typo, dan lain-lain, kamu bisa membaca ulang secara perlahan-lahan atau meminta bantuan temanmu.

     

    5. Pakai font profesional

    Cara ini mungkin terdengar sepele, tetapi dalam membuat CV yang menarik, pastikan font yang digunakan terlihat profesional, bukan font yang sembarangan yang sulit dibaca.

    Pada dasarnya, font yang sering digunakan dalam membuat CV adalah Times New Roman, Arial atau Calibri.

    Selain itu, dilansir dari CV Library, font-nya berukuran antara 10 sampai 12 point. Pemilihan font sangat penting supaya tidak membuat perekrut pusing saat membaca.

    Baca Juga: Menuliskan Alamat di CV, Kira-kira Perlu Tidak, Ya?

    6. Cantumkan kontak yang aktif

    Hal yang terkadang dilupakan job seeker dalam membuat CV adalah mereka mencantumkan nomor handphone atau email yang kebetulan jarang dipakai, bahkan tidak aktif.

    Padahal, kontak dalam CV penting bagi rekruter untuk menghubungi kandidat jika lolos ke tahap selanjutnya.

    Oleh karena itu, pastikan kamu mencantumkan nomor handphone yang aktif, begitu juga dengan email.

    Untuk email, jangan sampai memberikan nama email yang terdengar aneh seperti [email protected] dan lain-lain.

    Gunakan email yang terlihat profesional dengan menggunakan namamu sendiri.

    7. Cantumkan skills yang dimiliki

    Selain mencantumkan pengalaman yang relevan, cara lain untuk membuat CV yang menarik adalah memasukkan skills yang kamu miliki.

    Skills ini tentu saja harus sesuai dengan posisi yang kamu lamar. Kalau kebetulan kamu memiliki berbagai jenis kemampuan, pastikan kamu hanya memasukkan yang benar-benar relevan dengan posisi yang dilamar.

    Misalnya, kamu melamar untuk posisi SEO Specialist. Mungkin, kamu bisa memasukkan skill seperti SEO, SEM, content writer, copywriter, dan lain-lain.

    Jadi, rekruter semakin yakin akan kualitasmu dan mereka tahu apakah kamu kandidat yang tepat atau bukan.

    Selain itu, hard skill yang kamu masukkan itu juga bisa jadi keyword yang berguna agar kamu mudah ditemukan oleh rekruter saat mereka mencari kandidat di LinkedIn, lho

    8. Tulis kontak di header

    Bukan hanya menuliskan kontak yang aktif, menurut Indeed sebaiknya kamu menulis kontak di bagian paling atas. Jadi, info nama, nomor telepon, dan email sebaiknya di header.

    Tujuannya agar rekruter mudah mengenali kamu dan langsung tahu cara menghubungimu tanpa harus mencari di dalam CV.

    Selain itu, sebaiknya jangan memberikan judul CV-mu dengan “Curriculum Vitae” karena hanya makan tempat. Sebaiknya, kamu langsung tulis namamu saja sebagai “judul” dokumen. 

    9. Tulis pencapaian

    Salah satu cara membuat CV yang bisa kamu praktikkan adalah mencantumkan berbagai pencapaian yang pernah kamu miliki di pekerjaan-pekerjaan sebelumnya.

    Sampaikan pencapaian dalam CV yang relevan dengan posisi yang kamu lamar, ya. Dengan menjelaskan pencapaian apa saja yang pernah kamu dapat, perusahaan jadi lebih yakin untuk merekrutmu.

    Namun, kalau misalnya kamu baru saja lulus, kamu bisa mencantumkan pencapaianmu di bidang akademis.

    10. Buat nama file secara profesional

    Nah, langkah terakhir yang perlu kamu perhatikan ketika membuat CV adalah memperhatikan cara penamaan file. Buatlah CV dengan nama file yang profesional tapi jelas.

    Sebaiknya, nama dokumen untuk CV menggambarkan identitasmu. Namanya bisa sesederhana CV-Heri Anton. 

    Setelah itu, pastikan kamu menyimpannya dalam bentuk PDF, kecuali perusahaan meminta format khusus. Sebab, secara format akan lebih mudah dibaca dan bisa dibuka di semua perangkat. Jadi, peluang eror juga lebih kecil.

    Baca Juga: CV Bahasa Indonesia dan Inggris, Mana yang Lebih Baik, Ya?

    Itu dia tujuh cara yang bisa kamu terapkan dalam membuat CV yang menarik. Langsung coba praktikkan, yuk!

    CV-mu sudah siap? Langsung saja lamar ke perusahaan yang kamu mau. Cek berbagai lowongan kerja terbaru di Glints, yuk!

    Cek Lowongan Kerja

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.2 / 5. Jumlah vote: 84

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    4 responses to “10 Cara Membuat CV yang Menarik agar Dilirik oleh Rekruter”

    1. […] salah satu usaha yang bisa kamu lakukan adalah memperbaiki CV dan covlet kamu. Apakah kedua berkas ini sudah cukup “menjual diri” kamu? Apakah kemampuan […]

    2. […] Perekrut kerja biasanya cenderung memilih kandidat dengan pengalaman yang relevan. Mereka yang sudah punya pengalaman magang tentu punya peluang lebih besar untuk diterima di pekerjaan full-time setelah mereka lulus kuliah. Pastikan CV kamu diperhitungkan oleh perekrut kerja dengan menambahkan satu atau dua pengalaman magang! Btw, sudah tahu belum, caranya menulis CV yang menarik? […]

    3. qarima says:

      Hallo glints !
      saya lulusan baru jurusan advertising berniat untuk mencoba apply menjadi sosial media officer maupun account executive. Namun, jika saya mengapply sosmed experience saya justru menjadi Search engine marketing dan AE tidak ada basic yg menunjukan kalau saya memiliki kemampuan di bidang sosmed. Pertanyaannya adalah:
      1. Bagaimana caranya membuat perusahaan tertarii terhadap saya untuk posisi sosmed tapi memiliki penggalaman pada bidang tersebut?
      2. Saya tertarik untuk kembali mencoba menjadi AE, namun untuk “bekerja” bukan untuk magang, tetapi rata2 perusahaan ingin memiliki AE yang memiliki pengalaman dan tidak lulusan baru, bagaimana, membuat mereka yakin bahwa kami lulusan baru pantas untuk mendapqtkan posisi dan kepercayaan tersebut?
      3. Apa sebaiknya semua pengalaman kerja saya dicantumkan dalam cv saya?

    4. […] pendidikan SD, SMP, dan SMA. Selain itu, CV yang ideal merupakan CV yang terdiri dari maksimal  . Jika lebih dari itu, maka sebaiknya CV kamu harus mulai di-upgrade lagi berdasarkan relevansi […]

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait